Jumat, 22 Juli 2016

LAPORAN KUNJUNGAN OBSERVASI DESA SINAR RESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI



Nama   : Putri Wulansari Purnama
NPM   : 0371 12 154
Kelas   : PGSD 6-J

LAPORAN KUNJUNGAN OBSERVASI DESA SINAR RESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI

Setelah melakukan kunjungan observasi ke Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, pada tanggal 9-10 Juni 2015, terdapat tiga persoalan pokok yang ingin dipecahkan, yakni:

  1. Know: Apa yang anda ketahui tentang budaya sunda di kasepuhan sinar resmi sebelum anda datang ke lokasi?
Hal yang saya ketahui sebelum mengunjungi Kasepuhan Sinar Resmi adalah bahwa desa tersebut merupakan salah satu desa adat yang berpotensi tinggi dibidang pertanian khususnya padi, yang terletak di daerah pelabuhan ratu dan terkenal dengan ritual Seren Taunnya. Namun, mengenai detail dan cerita lebih lengkapnya saya belum mengetahui dengan pasti.

2.      Want: Setelah anda datang ke kasepuhan sinar resmi, apa yang ingin anda ketahui mengenai kasepuhan sinar resmi?
Setelah saya berkunjung ke Kasepuhan Sinar Resmi, hal yang ingin saya ketahui adalah:
a.       Bagaimana hukum adat dalam kehidupan masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi?
b.      Bagaimana sistem kepemimpinan Kasepuhan Sinar Resmi?
c.       Hal apa yang melandasi kehidupan sosial dan budaya masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi sehingga masih memegang teguh tradisinya?
d.      Adakah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi?
e.       Ritual apa saja yang dilakukan oleh Kasepuhan Sinar Resmi?
f.       Apa yang dimaksud dengan upacara Seren Taun?



3.      Learn: Refleksi/kesimpulan mengenai moral, sikap, sosial dan nilai budaya yang terdapat di Kasepuhan Sinar Resmi
Kesepuhan Sinar Resmi terletak di Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, yang terletak diantara perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Banten. Dengan begitu termasuk kategori daerah Adat yang di kenal dengan sebutan “Kesatuan Adat Banten Kidul Kasepuhan Sinar Resmi“.
Masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi adalah suatu komunitas dengan segala kearifan lokalnya  yang dalam kesehariannya, menjalankan sosio budaya tradisional. Kasepuhan Sinar Resmi merupakan satu dari sebelas kasepuhan yang berada di wilayah Banten Selatan. Komunitas ini hidup secara turun temurun dari generasi ke generasi, begitu pula dengan kepemimpinan kasepuhannya. Saat ini Kasepuhan Sinar Resmi dipimpin oleh Pemangku Adat yaitu Abah Asep Nugraha. Jati diri inilah yang masih dipelihara dan diperkuat sebagai perwujudan rasa syukur dan penghormatan kepada para leluhur yang lahir dari sebuah proses sejarah yang tidak terputus dalam perjalanan masa untuk terus menegakan martabat beserta hak asal-usul sebagai identitas budaya dan warisan budaya nasional.
Kasepuhan Sinar Resmi memiliki kesenian tradisional seperti debus, dog-dog lojor, panen padi, dll yang masih dilestarikan bahkan dijadikan pekerjaan yang memungkinkan para pemain/pelakon yang merupakan masyarakat asli Kasepuhan Sinar Resmi memperoleh penghasilan.
Dalam kehidupan bermasyarakat, basis dari hukum adat kasepuhan adalah filosofi hidup, “tilu sapamulu, dua sakarupa, hiji eta-eta keneh”, yang secara harfiah artinya “tiga se wajah, dua se rupa, satu yang itu juga”.  Tata  nilai  ini  mengandung  pengertian  bahwa  hidup  hanya  dapat  berlangsung dengan baik dan tenteram bila dipenuhi tiga syarat,  yaitu (1)  tekad, ucap dan lampah, (niat  atau  pemikiran,  ucapan  dan  tindakan)  harus  selaras  dan  dapat  dipertanggung jawabkan kepada  incu-putu (keturunan warga kasepuhan) dan  sesepuh (para orang tua dan  nenek  moyang);  (2)  jiwa,  raga  dan  perilaku,  harus  selaras  dan  berahlak;  (3) kepercayaan adat sara, nagara, dan mokaha harus selaras, harmonis dan tidak bertentangan satu dengan lainnya.
Selain pedoman dalam bersosialisasi antar masyarakat, masyarakat kasepuhan memiliki interaksi dengan alam. Melalui filosofi “Ibu bumi, bapak langit, tanah ratu” yang intinya dalam kehidupannya, masyarakat harus menjaga keutuhan bumi beserta segala isinya sehingga keseimbangan alam pun tetap terjaga. Berdasarkan filosofi-filosofi inilah masyarakat kasepuhan memiliki keyakinan untuk terus menjaga apa yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya, baik menjaga hubungan dengan manusia lain dan menjaga hubungan dengan alam.
Salah satu warisan leluhur yang masih diterapkan dalam kehidupan masyarakat kasepuhan adalah sistem pertanian ladang/huma (rurukan) dan sawah yang dilakukan satu kali dalam satu tahun. Sistem pertanian ini tidak sekedar sebuah kegiatan pertanian yang secara umum menuju pada produktivitas, namun sistem pertanian di masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi lebih berorientasi pada suatu interaksi yang kuat antar masyarakat dengan Tuhan, masyarakat dengan masyarakat serta masyarakat dengan alam.  Dalam pengelolaan sistem pertanian, mulai dari mempersiapkan lahan sampai pada mengistirahatkan lahan kembali selalu diikuti dengan rangkaian upacara atau ritual adat yang menyertainya yang sudah diwariskan oleh para leluhur.
Pengaruh globalisasi yang begitu kuat dapat mengakibatkan lunturnya kebudayaan yang dimiliki oleh suatu daerah di Indonesia. Begitu pula yang dialami masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi. Tidak sedikit masyarakat asli Kasepuhan Sinar Resmi yang menjual sawah kepada warga diluar kasepuhan untuk membeli motor, telepon genggam, dan lain-lain, sehingga warga luar yang tidak mengetahui adat yang masih dipegang teguh kurang menghargai. Namun, dengan adanya keyakinan yang dimiliki Kasepuhan Sinar Resmi untuk mempertahankan suatu kebudayaan maka kebudayaan tersebut akan tetap terpelihara
Ritual-ritual adat yang dilakukan di Kasepuhan Sinar Resmi dilakukan secara rutin dan berulang, dalam jangka bulanan dan tahunan. Ritual bulanan yang dilakukan adalah opatbelasna, yang dilakukan setiap bulan. Ritual tahunan terkait dengan sistem pertanian, prosesi pertanian sawah dan ladang, Sedekah Ruwah dan Mulud, Prah-prahan, Nyimur, Beberes Bengkong,  serta upacara Seren Taun yang dilakukan setahun sekali.
a.       Ritual Opatbelasna
Ritual ini dilakukan setiap tanggal 13 malam 14 dalam kalender Islam/Bulan Saka atau saat bulan purnama muncul. Ritual ini dilakukan untuk selamatan bulanan. Ritual ini dihadiri oleh Panghulu yang memimpin doa dan disaksikan oleh para kolot lembur. Dalam acara ini juga berbagai macam hidangan antara lain kue-kue seperti papais, awug, dan pasung yang dibuat oleh ibu-ibu. Pada malam harinya sebelum selamatan dimulai pada pukul 12 malam, ibu-ibu membuat rurujakan sembilan rupa diantaranya cau emas, anggur, jeruk, nanas, tomat, kelapa, pepaya, buah asam dan curing.
b.      Prosesi untuk Pertanian Ladang (Huma) dan Sawah
Sistem pertanian di Kasepuhan Sinar Resmi terbagi dalam pertanian ladang (huma) dan sawah. Keduanya memiliki perbedaan dalam prosesi pelaksanaannya mulai dari mempersiapkan lahan untuk digarap hingga mengistirahatkan lahan yang telah digunakan. Setelah semua kegiatan pertanian selesai, diadakan kegiatan Tutup Nyambut yang menandakan selesainya semua aktivitas pertanian di sawah ditandai dengan acara selametan. Salah satu rangkaian kegiatan pertanian penting mengenai sistem pertanian sawah yang utama setelah upacara Seren Taun adalah Turun Nyambut. Kegiatan Turun Nyambut  merupakan pertanda dimulainya masa untuk membajak sawah dan mempersiapkan lahan untuk ditanami padi kembali.
c.       Seren Taun
Seren Taun adalah upacara Ritual dimana masyarakat adat kasepuhan mengucapkan rasa syukur dengan hasil panen yang berlimpah dan keberhasilan dalam bertani meskipun bercocok tanam satu kali dalam setahun dan bisa mencukupi kebutuhan beras dalam kurun waktu satu satahun. Setiap  hasil panen padi, baik padi dari sawah atau hasil padi dari ladang (huma) masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi menyimpan hasil panen nya ke dalam leuit (tempat penyimpanan padi) dan seren taun dilaksanakan setiap habis panen padi (panen pare), begitulah cara rasa bersyukur masyarakat adat Kasepuhan Sirna Resmi atau yang sekarang dirubah menjadi Sinar Resmi ini yang di pimpin oleh Pemangku Adat yaitu Abah Asep Nugraha.
Setiap kegiatan Seren Taun di ikuti oleh berbagai lapisan masyarakat, baik masyarakat adat kasepuhan, masyarakat luar dan institusi Pemerintahan. selain acara ritual Seren Taun dengan memasukan padi kedalam leuit (ampih pare ka leuit) selama kegiatan seren taun ada berbagai macam hiburan kesenian daerah yang di suguhkan untuk menghibur masyarakat adat Sinar Resmi yang telah bekerja selama satu tahun dalam pertanian, para tamu undangan, maupun dari luar masyarakat adat yang hadir mencapai ribuan orang.
d.      Sedekah Ruwah dan Sedekah Mulud
Sedekah Mulud merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kegiatan yang dilakukan adalah pembacaan doa untuk selametan dan membagikan makanan kepada warga. Sebelum memasak makanan, para ibu harus membersihkan rambut dan badan (diangir mandi) menggunakan beuleum sapu pare, serta alat-alat yang digunakan untuk memasak seperti dulang, kukusan, hihid, pangarih, dandang/ seeng, kuluwung, dan aseupan, harus dicuci bersih sebelum digunakan. Kemudian, para ibu mulai memasak nasi untuk dibawa ke rumah panghulu untuk selametan dan dibagikan kepada warga. Sedekah Mulud dilakukan pada hari Rabu. Sedekah Ruwah merupakan peringatan hari wafatnya Nabi Muhammad SAW. Kegiatan sedekah Ruwah, sama dengan kegiatan Sedekah Mulud. Namun, sedekah Ruwah dilaksanakan pada hari Jumat.
e.       Prah-prahan
Prah-prahan merupakan kegiatan menjaga dan menghindarkan segala penyakit (tolak bala) yang dilakukan pada pada Bulan Safar dalam kalender Islam. Semua warga dan incu putu ditandai oleh ketupat dan tangtang angin baik di rumah maupun di kandang ternak.
f.       Nyimur
Nyimur merupakan ritual dimana seluruh balita (usia 0-5 tahun) dikumpulkan untuk diteteskan (peureuh) air kembang ke dalam mata. Acara ini dilaksanakan  di rumah dukun pada Bulan Silih Mulud.
g.      Beberes Bengkong
Kegiatan sesudah mengkhitankan semua incu putu baik laki-laki maupun perempuan. Untuk perempuan sekitar usia 2 atau 3 tahun sedangkan untuk laki-laki sekitar usia 5 sampai 7 tahun. Setelah selesai khitan, yang mempunyai hajat memberikan beras dan uang ke bengkong sebagai parawanten. Kemudian bengkong (orang yang mengkhitankan laki-laki) dan ema’ berang (orang yang mengkhitankan perempuan) membuat nasi tumpeng yang akan diserahkan ke rumah Abah.




  
 

1 komentar:

  1. QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus